Selasa, 19 Juni 2012

Melupakan


Angin dalam hati ini telah berhasil kuredam, agar tidak menimbulkan badai di masa depan..
Adapun begitu, masa-masa itu adalah kepingan kenangan, tidak akan kubiarkan ia melayang pergi..
Karena itu, sahabatku, bukan maksudku ingin melupakanmu..
Aku hanya ingin menjaganya..
Menjaga hati sebelum ia menangis sendu :)

_Ruang tengah Rumah Kalibata, 15 Januari 2012, 22.10

Perhatikan


Ketahuilah,
Bahwa kematian itu dekat..
Ia akan datang meski pun kalian tidak menginginkannya..
Seberapa kuat kalian menyambutnya?
Tidak bisa lari...
Bekal kalian masih sedikit,,
Semangat kalian masih hilang timbul..
Tidakkah kematian itu cukup menjadi peringatan?

_12Juli2011

Jika Kau Jatuh, Bukan Berarti Kau Tidak Bisa Bangkit Kembali


Ia tak sanggup 'tuk berujar. Di setiap kata hanya 'kan permalukan dirinya. 
Namun ia dituntut 'tuk jujur, dan saat dia memberanikan diri, pintu itu tak terbuka untuknya. 
Menyesal? 
Tidak, mungkin ia hanya diminta untuk bangkit berkali-kali. Sebab ia tahu yang terbaik akan datang padanya. 
Suatu saat, bukan detik ini. 
Mungkin justru ia akan hancur bila memasukinya, atau itu bukan pintu yang tepat untuk dimasukinya. 
Suatu saat, ia akan siap, berbekal kejatuhannya hari ini.

Wahai kawan yang kusayangi, kau takkan jatuh pada jurang, hanya sebuah kolam kecil yang asin dan penuh lumut. Kau bisa keluar darinya, dan kembali ke tempatmu meski tubuhmu basah kuyup dan kotor. Kau hanya perlu membersihkannya, menanggalkan kegelapan itu dan mengenakan kebaikan yang baru. Kau tahu kau bisa. Jika kau tidak bisa mendapatkannya di lemarimu, kau bisa membelinya. Bahkan kau bisa meminjamnya dari sang pemilik segala.
Kau tahu Dia mencintaimu.

Cahaya


..Hanya menatap pada rembulan, memikirkan cahaya yang redup.. 
Sungguh indah cahya yang terlihat hanya sekelumit itu mampu menerangi permukaan bumi.. 
Terlena kumenatapnya, merasakan embun bulan yang begitu dingin hingga hampir menyakiti... 

Cahaya itu, akankah ia terus mengikuti langkahku?

Sabtu, 16 Juni 2012

Gila S~


Tak mengapa diri ini bicara..
Ingin kukatakan demikian, dan memang itu yang terucap..
Namun bukan itu yang terasa di dalam hatiku...
Bukan lagi aliran-aliran kepedihan, yang biasanya menghantarku pada semangat juang
Sebab kini ia telah menggenang, membuat dasar hati ini berkerak dan kotor seperti karang..
Pernahkah kau lihat seorang gila, dan seorang yang hampir gila?
Aku tak dapat membedakannya, siapa yang patut dikasihani dan siapa yang mungkin dapat dirubah
Pernahkah kau mengidentifikasikan bahwa seseorang benar-benar gila?
Sedang beberapa hal yang dilakukannya adalah masuk akal, hanya kurang sedikit rasa malu..
Pernahkah kau perhatikan sahabatmu sendiri, membedakan antara indah dan buruknya?
Mungkin kau dibutakan oleh kelogisanmu, sedang tak semua hal dapat dijelaskan oleh logika..
Aku ingin tahu jika kau pernah merasa ingin menggenggam tangannya,
Bukan untuk mengajaknya dan bukan untuk menenangkannya
Tapi hanya ingin menggenggamnya karena itu menyenangkan bagimu
Aku ingin tahu jika kau pernah merasa ingin selalu bersamanya
Bersandar padanya dan disandar olehnya
Aku ingin tahu seberapa marah dirimu saat ia kesulitan
Dan tidak datang padamu, hanya tersenyum dan berlalu
Aku ingin tahu pernahkah kau sakit akan kepergiannya
Bukan karena kata atau perbuatan, hanya oleh bayangnya yang menjauh
Aku ingin tahu pernahkah kau merasa menyimpang, melakukan kesalahan
Bukan karena kerusakan, hanya karena perbedaan yang membentang
Aku ingin tahu jika kau pernah merasa sakit
Bukan fisik, bukan hati tapi pikiran
Aku ingin tahu jika kau pernah merasa sedemikian membutuhkan seseorang
Aku ingin tahu jika kau pernah merasa sepertiku

_24 November 2011