Senin, 16 September 2013

Surat Cinta


Assalamu’alaikum wr.wb
Cinta, apa kabarmu di sana? Kasih di sini baik-baik saja. 
Aku ditemani Sehat, Ceria dan Semangat. Kuharap mereka juga bersamamu selalu. Sehat terkadang pergi, tapi ia masih tetap bersamaku. Cinta, tahukah kau? Setelah kau pergi mengembara bersama Tekad, Rindu sering mengunjungi Hati. Rumah mungil kita itu jadi sering didatangi tamu. Sedih pun kadang datang dan pergi tanpa diundang. Aku senang masih ada Sabar di sudut Hati, ia selalu mengajak Senyum untuk menghiasi rumah kita. 
Saat kau datang kembali, Cinta, Kasih yakin Hati akan ramai kembali. Kalau kau mau tahu, Semangat kadang pergi bermain entah ke mana, walau ia tahu Sabar membutuhkannya dalam membenahi rumah mungil kita. Noda juga sering datang, Cinta, ia muncul di sela-sela percakapanku dengan Canda dan Tawa. Bijak sampai heran kenapa kami tidak memperhatikannya? Bahwa Canda dan istrinya, Tawa, memiliki anak-anak yang banyak, tidak hanya Senang dan Ramah, tapi juga ada Dengki dan Ghibah. Sabar bahkan pergi ketika mereka tak terkendali lagi. Akibatnya, Amarah keluar dari loteng Hati. Cuma aku yang bisa mendiamkan mereka, sebab Bijak pun tak lagi didengar. 
Jika kau ada di sini, Cinta, Kasih yakin keadaan akan jadi lebih baik. Atap Hati pasti berfungsi dengan baik, dan Mutiara Jiwa di dasar rumah kita pasti mau keluar mengunjungi tamu-tamu kita. Senyum tak henti mendatangiku ketika aku menulis surat ini. Sabar menunggu balasanmu. Tapi Rindu ingin kau segera di rumah saja. Begitupun denganku. Salam dan Do’a telah berangkat untukmu.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kasihmu.


_27 Oktober 2009, 12.32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar